Diriwayatkan dari Abdur Rahman bin Abi Ibad Al-Makki, dia berkata, “Seorang syekh yang dijuluki ‘Abu Abdillah’ mendatangi kami. Dia berkata, ‘Pada waktu sahur, aku pergi ke sumur Zamzam. Di tempat ini aku bertemu dengan seorang syekh yang membiarkan kainnya menutupi wajahnya. Dia datang ke sumur dan minta diambilkan air. Kemudian aku mengambilkan air untuk syekh tersebut. Aku juga meminum sebagian air itu. Ternyata rasa air tersebut seperti belum pernah aku rasakan. Ketika aku menoleh, syekh tersebut telah pergi.
Pada waktu sahur hari kedua, aku pergi ke sumur Zamzam lagi. Aku melihat seorang syekh masuk dari arah pintu masjid dengan menutupkan kain di wajahnya juga. Beliau menuju sumur dan minta diambilkan air. Setelah minum, beliau pergi. Aku minum air sisanya, terasa lebih enak dari sebelumnya.
Pada malam ketiga, beliau datang lagi ke sumur dan meminta air. Lalu aku memegang ujung selimut tebalnya, ia menangkap tanganku. Aku juga minum air sisanya, terasa seperti air susu manis, yang aku belum pernah merasakan minuman senikmat itu.
Aku bertanya kepada syekh tersebut, ‘Demi Pemilik Baitullah ini, sebenarnya siapa Anda?’ Dia bertanya, ‘Sanggupkah kamu merahasiakannya?’ Aku menjawab, ‘Ya!’ Dia berkata, ‘Aku Sufyan Ats-Tsauri.’”
Artikel: 99 Kisah Orang Shalih, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, Darul Haq, Cetakan ke-5, Shafar 1430/2009.
Artikel www.KisahMuslim.com dengan penataan bahasa oleh tim redaksi.
abu afif
mohon kisah-kisah shohabiyah. ini sangat kami butuhkan sbg bahan pengajaran. kalau bisa secepatnya jazakumullahu khoiron.
Abah Uning
Blog yang sangat bagus untuk mengenal Islam lebih dalam lagi. Kalo boleh request, tolong dong posting tentang surga dan neraka, dan kisah 2 teladan buat anak-anak. Trims…
shodiq
Afwan, komen sedikit. Di akhir kalimat dikatakan,‘Sanggupkah kamu merahasiakannya?’ Aku menjawab, ‘Ya!’. Akan tetapi kisah ini telah sampai kpd kita. Bukankah berarti org tsb(perawi) bukan org yg tsiqoh? Kalau dia org yg tsiqoh tentu saja cerita ini tetap jadi rahasia. Mohon penjelasannya. Jazakalloh khoir
Danny Marahaly
Maksudnya merahasiakan identitas beliau ketika beliau masih hidup saja. Ketika beliau (Sufyan ats-Tsauri) telah wafat, maka tidak ada lagi kewajiban untuk merahasiakan kisah tersebut. Kisah-kisah salaf ash-Shalih banyak diungkap dengan cara seperti ini.