Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang maksum. Allah menjaga beliau dari perbuatan dosa dan hal-hal yang rendah. Penjagaan tersebut sudah terjadi saat beliau belum diangkan menjadi seorang nabi dan rasul.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bercerita tentang penjagaan Allah terhadap dirinya di saat masih remaja. Cerita ini beliau sampaikan sebagai bentuk syukur kepada Allah Ta’ala.
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya dan al-Hakim dalam al-Mustadraknya dengan sanad yang hasan, Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Aku tidak pernah berkeinginan melakukan perbuatan buruk yang dilakukan masyarakat jahiliyah kecuali dua kali dalam seumur hidupku. Pada dua kondisi tersebut, Allah menjagaku agar tidak melakukannya.
Suatu malam, aku pernah mengetakan kepada seorang pemuda Quraisy yang bersamaku di perbukitan Mekah menggembala kambing keluarga kami. “Jaga dulu kambing-kambingku ini, aku ingin bergadang di mala mini sebagaimana layaknya seorang pemuda menghabiskan malam.” Ia menjawab, “Baiklah.”
Saat aku mendekati salah satu rumah dari rumah-rumah penduduk Mekah, aku mendengar suara nyanyian, duf yang ditabuh, dan alunan seruling-seruling. Aku bertanya pada orang-orang, ‘Ada acara apa itu’?
Mereka menjawab, ‘Fulan menikah dengan Fulanah. Seorang pemudah Quraisy menikah dengan wanita dari Quraisy juga’.
Aku terbuai dengan suara nyayian dan alunan musik itu. Namun aku merasa ngantuk, lalu tertidur. Tidak ada yang membuatku terjaga kecuali sinar matahari. Lalu aku kembali menemui temanku si penggembala.
Ia bertnya, “Apa yang kau kerjakan (semalam)”? Kukabarkan padanya apa yang terjadi.
Di malam lainnya, aku ingin melakukan hal serupa. Aku mendengar suara yang sama dan orang-orang juga mengabarkan berita yang sama tentang suara itu. Aku mendengarnya seperti malam sebelumnya. Tiba-tiba aku kembali merasa ngantuk lalu kembali tertidur. Tidak ada yang membangunkanku kecuali sinar matahari. Setelah itu aku kembali menemui temanku si penggembala.
Ia bertnya, “Apa yang kau kerjakan (semalam)”? Kujawab, “Aku tak melakukan apapun.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Demi Allah, setelah itu aku tak pernah lagi berkeinginan melakukan perbuatan buruk seperti yang dilakukan Masyarakat jahiliyah hingga akhirnya Allah memuliakanku dengan nubuwah.” (Diriwayatkan Ibnu Hibban dalam Shahihnya, Kitab at-Tarikh, Bab Bad-ul Kholqi, No: 6272 dan al-Hakim dalam Mustadraknya, Kitab at-Taubah wa al-Inabah, Bab ‘Ishmatun Nabi min ‘Amalil Jahiliyah Qoblan Nubuwwah, No: 7693).
Pelajaran:
- Allah menjaga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perbuatan-perbuatan buruk sebelum beliau diangkat menjadi rasul tujuannya adalah agar beliau tidak memiliki beban moral tatkala melarang dari kemaksiatan. Melarang perbuatan rendah dan hina. Sehingga orang tidak menjawab, “Dulu juga engkau senang melakukannya.”
- Mendengarkan musik adalah perbuatan buruk, buktinya Allah menjaga Muhammad bin Abdullah agar tidak melakukannya.
- Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad bin Abdullah hidup berbaur dengan masyarakatnya hanya saja beliau tidak turut serta dalam perbuatan buruk mereka. Beliau bukanlah seseorang yang mengasingkan diri dari masyarakatnya.