خِلافةُ عُثمانَ بن عفَّانَ رضِي الله عنه
العام الهجري : 23 الشهر القمري : ذي الحجة العام الميلادي : 644
تفاصيل الحدث:
لمَّا طُعِنَ عُمَرُ بن الخطَّاب رضِي الله عنه بسِكِّينٍ مَسمومةٍ وأَيْقَن أنَّه مَيِّتٌ طَلبوا منه أن يَسْتَخْلِفَ كما اسْتخلَفهُ أبو بكرٍ رضِي الله عنه؛ لكنَّه أَبَى ذلك، ولكن جعَل سِتَّةً مِن الصَّحابةِ وكُلُّهُم مِن المُبشَّرين بالجنَّة: عُثمانَ بن عفَّانَ، وعَلِيَّ بن أبي طالبٍ، وعبدَ الرَّحمن بن عَوفٍ، والزُّبيرَ بن العَوَّامِ، وسعدَ بن أبي وَقَّاصٍ، وطَلحةَ بن عُبيدِ الله رضِي الله عنهم، وأَوْصاهُم أن يَختاروا رجلًا منهم يَخْلُفُه بعدَ مَوتِه، فلمَّا مات وصُلِّيَ عليه ودُفِنَ اجتمعوا في بيتِ المِسْوَرِ بن مَخْرَمَةَ، جَمَعَهُم المِقْدادُ بن الأسودِ، وحضَر عبدُ الله بن عُمَرَ كذلك، وتَداوَلُوا بينهم حتَّى قال عبدُ الرَّحمنِ بن عَوفٍ: مَن يَخرُج منها بِنفسِه على أن يُوَلِّيَها أَفضلَكُم؟ فلم يُجِبْ أحدٌ، فقال: هو أنا. يعني أنَّه يَنْسَحِب مِن الخِلافةِ، ولكن يكون أَمْرُ تَعيينِ الخَليفةِ له، فعَمِلَ عبدُ الرَّحمن جُهْدَهُ وسألَ النَّاسَ، حتَّى قِيلَ: إنَّه لم يَترُك حتَّى الصِّغارَ سألَهم: مَن يُولِّيها؟ ظَلَّ كذلك ثلاثةَ أيَّامٍ ثمَّ جَمَعَهُم عبدُ الرَّحمن ثمَّ سألَ عَلِيًّا أنَّ يَسِيرَ سِيرَةَ الخَليفَتين قَبلَهُ، فقال: إنَّه يَعملُ بِعِلْمِه وطاقَتِه. وأمَّا عُثمانُ فأجابَ بالإيجابِ فبايَعَهُ عبدُ الرَّحمن، ثمَّ بايَعَهُ النَّاسُ جميعًا حتَّى علِيُّ بن أبي طالبٍ، وكان طَلحةُ غائبًا عن هذا فلمَّا حضَر بايَع هو كذلك، وقد قِيلَ: إنَّ عبدَ الرَّحمن لمَّا سألَ النَّاسَ كانوا يَكادون يُجْمِعون على عُثمانَ. فكانت تلك قِصَّةَ خِلافتِه رضِي الله عنه وأَرضاهُ.
Masa Khilafah Utsman bin Affan Radhiyallāhu ʿAnhu
Tahun Hijriah: Zulhijah 21 H/Tahun Masehi: 644 M
Detail Peristiwa:
Ketika Umar bin Khattab radhiyallāhu ʿanhu ditikam dengan pisau beracun dan yakin bahwa ia akan meninggal, maka orang-orang meminta kepadanya untuk menunjuk penggantinya, sebagaimana Abu Bakar radhiyallāhu ʿanhu dahulu telah menunjuknya, namun beliau menolaknya. Tetapi, beliau mengangkat enam orang sahabat, yang semuanya adalah orang-orang yang dijanjikan masuk surga, yakni Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah radhiyallāhu ʿanhum.
Ia memerintahkan mereka untuk memilih seorang lelaki di antara mereka sendiri untuk menggantikannya setelah ia meninggal. Ketika ia meninggal, dilaksanakan salat jenazah untuknya lalu dimakamkan, mereka lantas berkumpul di rumah al-Miswar bin Makhramah. Al-Miqdad bin al-Aswad yang mengumpulkan mereka. Abdullah bin Umar juga hadir kala itu. Mereka pun saling bermusyawarah hingga akhirnya Abdurrahman bin Auf berkata, “Siapa yang dengan sukarela keluar (dari pencalonan khalifah) dengan syarat bahwa dia yang menunjuk orang terbaik di antara kalian untuk jadi khalifah?” Tak seorang pun menjawab, lalu dia berkata, “Orang itu adalah aku.” Maksudnya bahwa dia mundur dari pencalonan khalifah, namun urusan penunjukkan khalifah jadi miliknya.
Maka Abdurrahman pun berusaha sekuat tenaga bertanya kepada orang-orang, hingga dikisahkan bahwa ia tidak melewatkan siapa pun bahkan anak-anak, lalu dia bertanya kepada mereka, “Siapa yang jadi khalifah?” Ia terus-menerus melakukannya selama tiga hari, lalu Abdurrahman radhiyallāhu ʿanhu mengumpulkan mereka dan meminta Ali untuk mengikuti jejak dua khalifah sebelumnya.
Dia berkata, “Dia telah bekerja sesuai dengan pengetahuan dan kemampuannya.” Adapun Utsman, maka dia mengiyakannya, maka Abdurrahman pun membaiatnya, lalu semua orang membaiatnya, termasuk Ali bin Abi Thalib radhiyallāhu ʿanhu. Thalhah tidak hadir pada saat itu, tetapi ketika hadir, dia pun turut membaiatnya. Konon, ketika Abdurrahman bertanya kepada orang-orang, mereka hampir sepakat untuk menunjuk Utsman. Itulah awal kisah kekhalifahan beliau —semoga Allah meridainya dan membuatnya rida—.
Sumber:
https://dorar.net/خِلافةُ عُثمانَ بن عفَّانَ رضِي الله عنه
المسلمون يَغزون أَذْرَبِيجان وأَرْمِينِيَة بقِيادةِ الوَليدِ بن عُقبةَ .
العام الهجري : 24 العام الميلادي : 644
تفاصيل الحدث:
كان الوَليدَ بن عُقبةَ هو أَميرُ الكوفةِ، فقام بِغَزْوِ أَذْرَبِيجان وأَرْمِينِية بجَيشٍ على مُقدِّمتِه سُليمانُ بن رَبيعةَ، وذلك أنَّ أهلَهُما قد مَنَعوا ما صالَحوا عليه حُذيفةَ بن اليَمانِ أيَّامَ عُمَر بن الخطَّاب، فاضْطَرَّهُم الوَليدُ إلى المُصالَحةِ مَرَّةً أُخرى.
Kaum Muslimin Menyerbu Azerbaijan dan Armenia di bawah Komando Walid bin ‘Uqbah
Tahun Hijriah: 24 H/Tahun Masehi: 644 M
Detail Peristiwa:
Ketika itu Walid bin ‘Uqbah adalah gubernur Kufah, dia menjalankan operasi penyerangan ke Azerbaijan dan Armenia dengan tentara yang di garis terdepan ada Sulaiman bin Rabi’ah. Karena penduduk dua wilayah itu menolak melanjutkan kesepakatan damai yang mereka sepakati dengan Huzaifah bin Yaman radhiyallāhu ʿanhu di masa pemerintahan Umar bin Khattab radhiyallāhu ʿanhu.
Sumber:
https://dorar.net/المسلمون يَغزون أَذْرَبِيجان وأَرْمِينِيَة بقِيادةِ الوَليدِ بن عُقبةَ
عَزْلُ عَمرِو بن العاصِ رضِي الله عنه عن وِلايَةِ مِصْرَ .
العام الهجري : 25 العام الميلادي : 645
تفاصيل الحدث:
بعدَ أن تَوَلَّى عُثمانُ بن عفَّانَ الخِلافةَ، وكان عَمرَو بن العاصِ هو أَميرُ مِصْرَ مِن قِبَلِ عُمَر بن الخطَّاب، فَعُيِّنَ بدلًا عنه عبدُ الله بن سعدِ بن أبي السَّرْحِ، عَيَّنَهُ على مِصْرَ وخَراجَها، وأَمَرَهُ كذلك بالانْسِياحِ في أفريقيا والتَّوَغُّلِ فيها واسْتِكمالِ الفُتوحِ.
Pemakzulan Amr bin al-ʿĀsh Radhiyallāhu ʿAnhu sebagai Gubernur Mesir
Tahun Hijriah: 25 H/Tahun Masehi: 645 M
Detail peristiwa:
Setelah Utsman bin Affan radhiyallāhu ʿanhu menjabat sebagai khalifah, Amr bin al-ʿĀsh radhiyallāhu ʿanhu adalah gubernur Mesir yang ditunjuk oleh Umar bin Khattab radhiyallāhu ʿanhu, maka Abdullah bin Saad bin Abi Sarḥ diangkat sebagai penggantinya. Ia menunjuknya untuk menjadi Gubernur Mesir dan mengurusi jizyahnya serta memerintahkannya untuk melakukan kampanye militer dan melakukan invasi ke Afrika serta menyelesaikan operasi penaklukan.
Sumber:
https://dorar.net/عَزْلُ عَمرِو بن العاصِ رضِي الله عنه عن وِلايَةِ مِصْرَ
المسلمون يُكْمِلون فَتْحَ الشَّام بقِيادةِ حَبيبِ بن مَسلَمةَ .
العام الهجري : 25 العام الميلادي : 645
تفاصيل الحدث:
اسْتُكْمِلت الفُتوحات التي كانت قد بدأت أيَّام عُمَر بن الخطَّاب، أَكمَلها عُثمانُ بن عفَّانَ، فقد غَزا حَبيبُ بن مَسلَمةَ بعضَ أراضي سُوريا التي كانت لا تَزالُ بيَدِ الرُّومِ، فدارَت مَعاركُ على الشَّواطئِ وغيرِها مِن المَناطِق.
Kaum Muslimin Menuntaskan Penaklukan Negeri Syam di bawah Komando Habib bin Maslamah
Tahun Hijriah: 25 H/Tahun Masehi: 645 M
Detail peristiwa:
Berbagai penaklukan yang telah terlaksana di masa Umar radhiyallāhu ʿanhu dituntaskan oleh Utsman bin Affan radhiyallāhu ʿanhu. Habib bin Maslamah menyerang tanah-tanah Suriah yang masih dikuasai Romawi hingga terjadi berbagai pertempuran di berbagai titik, baik di pesisir maupun di tempat lainnya.
Sumber:
https://dorar.net/المسلمون يُكْمِلون فَتْحَ الشَّام بقِيادةِ حَبيبِ بن مَسلَمةَ
الرُّومُ يُعاوِدون احْتِلالَ الإسكندريَّة والمسلمون يَسْتَرِدُّونَها منهم .
العام الهجري : 25 الشهر القمري : ربيع الأول العام الميلادي : 646
تفاصيل الحدث:
نقَض الرُّومُ العَهْدَ الذي كان بينهم وبين المسلمين بعدَ أن تَوَلَّى عبدُ الله بن أبي السَّرْحِ وِلايةَ مِصْرَ، فكتَب أهلُ الإسكندريَّة إلى قُسطنطين بن هِرقل وهَوَّنُوا عليه فَتْحَ الإسكندريَّة لِقِلَّةِ الحامِيَةِ مِن المسلمين، فأَنْفَذَ قائِدَهُ مانوبل الأرمنيَّ على رأسِ جيشٍ كَثيفٍ فاسْتَولى عليها، فكتَب عُثمانُ إلى عَمرٍو ووَلَّاهُ الإسكندريَّةَ، فسار عَمرٌو إليهم فبَدأَ القِتالُ في نَقْيُوس، وكانت الدَّوْلَةُ للمسلمين، ثمَّ أَوْقَف الحَربَ عَمرٌو ثمَّ سار إلى الإسكندريَّة وهدَم سُورَها ورجَعت مَرَّةً أُخرى تحت يَدِ المسلمين.
Romawi Kembali Menduduki Aleksandria dan Kaum Muslimin Merebutnya Kembali dari Mereka
Tahun Hijriah: Rabiul Awal 25 H/Tahun Masehi: 646 M
Detail peristiwa:
Romawi melanggar perjanjian antara mereka dengan kaum Muslimin setelah Abdullah bin Abi Sarḥ menjadi gubernur Mesir. Orang-orang Aleksandria menulis surat kepada Konstantinus putra Heraklius bahwa mereka akan memfasilitasinya untuk melancarkan penaklukan Aleksandria karena pasukan penjaga kaum Muslimin di sana jumlahnya sedikit. Ia mengirim panglimanya, Manopoulos dari Armenia, sebagai komandan pasukan yang besar hingga berhasil menguasai Aleksandria.
Utsman radhiyallāhu ʿanhu menulis surat kepada Amr dan mengangkatnya menjadi pemimpin Kota Aleksandria. Lalu Amr bergerak menemui mereka dan memulai pertempuran di daerah Naqyus (Nikiou), yang kedaulatannya ada di tangan kaum Muslimin. Kemudian Amr menghentikan peperangan dan bergerak maju menuju Aleksandria dan menghancurkan tembok-temboknya sehingga kota itu kembali lagi ke tangan kaum Muslimin.
Sumber:
https://dorar.net/الرُّومُ يُعاوِدون احْتِلالَ الإسكندريَّة والمسلمون يَسْتَرِدُّونَها منهم
عُثمانُ بن عفَّانَ رضي الله عنه يأمر بتَوْسيعُ المَسجدِ الحرامِ .
العام الهجري : 26 العام الميلادي : 646
تفاصيل الحدث:
أَمَرَ عُثمانُ بن عفَّانَ رضِي الله عنه بِتَجديدِ أَنْصابِ الحَرمِ، وفيها زاد في المَسجدِ الحَرامِ ووَسَّعَهُ، وابْتاع مِن قَومٍ، وَأَبَى آخَرون فهَدَم عليهم، ووضَع الأثْمانَ في بيتِ المالِ، فصاحوا بعُثمانَ، فأَمَر بهم فحُبِسُوا، وقال: أتدرون ما جَرَّأَكُم عَلَيَّ؟ ما جَرَّأَكُم عَلَيَّ إلَّا حِلْمِي، قد فعَل هذا بكم عُمَرُ فلم تَصيحوا به. فكَلَّمَهُ فيهم أَميرُ مكَّةَ عبدُ الله بن خالدِ بن أَسِيدٍ فأَطْلَقَهُم.
Utsman bin Affan Radhiyallāhu ʿAnhu Memerintahkan Perluasan Masjidil Haram.
Tahun Hijriah: 26 H/Tahun Masehi: 646 M
Detail peristiwa:
Utsman bin Affan radhiyallāhu ʿanhu memerintahkan renovasi bangunan Masjidil Haram, di mana beliau ingin menambah dan memperluas bangunan Masjidil Haram dengan membeli dari masyarakat. Ada beberapa yang menolak, maka beliau membongkar paksa lalu diambilkan ganti rugi dari Baitul Māl (Kas Negara).
Mereka malah protes meneriaki Utsman, maka ia pun memerintahkan mereka untuk dipenjarakan dan berkata, “Tahukah kalian mengapa kalian berani terhadapku? tidak ada yang membuat kalian berani terhadapku kecuali karena aku pendiam. Umar dahulu telah melakukan hal ini kepada kalian, tetapi kalian tidak pernah meneriakinya!” Pemimpin Kota Makkah, Abdullah bin Khalid bin Asid, lantas berbicara kepada beliau radhiyallāhu ʿanhu hingga akhirnya mereka dibebaskan.
Sumber:
https://dorar.net/عُثمانُ بن عفَّانَ رضي الله عنه يأمر بتَوْسيعُ المَسجدِ الحرامِ
وَفاةُ كعبِ بن زُهيرِ بن أبي سُلْمَى رضِي الله عنه .
العام الهجري : 26 العام الميلادي : 646
تفاصيل الحدث:
هو كعبُ بن زُهيرِ بن أبي سُلْمَى المُزَنِيُّ، أبو المُضَرَّبِ, الشَّاعرُ ابنُ الشَّاعرِ، وأَبُوهُ أَشْعَرُ منه، كان كعبٌ في الجاهِليَّة شاعرًا مَعروفًا ولمَّا ظهَر الإسلامُ هَجا النَّبيَّ صلَّى الله عليه وسلَّم وشَبَّبَ بنِساءِ المسلمين، فأَهْدَر النَّبيُّ صلَّى الله عليه وسلَّم دَمَهُ، فجاء مُسْتَأْمِنًا إلى النَّبيِّ صلَّى الله عليه وسلَّم، فأَمَّنَهُ وقَبِلَ منه، فأَنشَدهُ لامِيَّتَهُ المشهورة التي مَطلَعُها: بانَتْ سُعادُ فقلبي اليومَ مَتْبولُ، ويُقالُ: إنَّ النَّبيَّ صلَّى الله عليه وسلَّم أَعطاهُ البُردَةَ التي اشتراها بعدَ ذلك مُعاويةُ مِن بعضِ وَلَدِه فصارت للخُلفاءِ بعدَ ذلك يَتَوارَثُونَها.
Wafatnya Kaab bin Zuhair bin Abi Sulma Radhiyallāhu ʿAnhu
Tahun Hijriah: 26 H/Tahun Masehi: 646 M
Detail peristiwa:
Dia bernama Kaab bin Zuhair bin Abi Sulma al-Muzani, Abul Mudharrab, seorang pujangga putra seorang pujangga. Ayahnya lebih pandai bersyair daripada dia. Kaab radhiyallāhu ʿanhu dahulu di masa jahiliah adalah seorang penyair yang sangat terkenal.
Ketika Islam datang, melalui syairnya ia mencela Nabi shallallāhu ʿalaihi wa sallam dan berkata tak senonoh terhadap para wanita muslimah. Maka Nabi shallallāhu ʿalaihi wa sallam pun menghalalkan darahnya, lalu dia datang memohon jaminan keamanan kepada Nabi shallallāhu ʿalaihi wa sallam, lalu beliau memberinya keamanan dan menerimanya.
Maka dari itu, ia lantas melantunkan Syair Lāmiyyah-nya yang amat tersohor, yang dimulai dengan bait “Si Suad telah pergi, maka hatiku menjadi sepi ….” Konon katanya, Rasulullah shallallāhu ʿalaihi wa sallam memberinya sebuah sebuah burdah yang nanti dibeli oleh Muawiyah radhiyallāhu ʿanhu dari salah seorang putranya, yang kemudian burdah tersebut menjadi milik para khalifah dan diwariskan turun-temurun.
Sumber:
https://dorar.net/وَفاةُ كعبِ بن زُهيرِ بن أبي سُلْمَى رضِي الله عنه
عَزْلُ سعدٍ رضِي الله عنه عن الكوفةِ وتَوْلِيَةُ الوَليدِ بن عُقبةَ .
العام الهجري : 26 العام الميلادي : 646
تفاصيل الحدث:
كان سعدُ بن أبي وقَّاص أميرًا على الكوفةِ بعدَ أن عُزِلَ عنها المُغيرةُ بن شُعبةَ، ثمَّ عَزَلَ عُثمانُ سعدًا عن الكوفةِ، ووَلَّاها الوَليدَ بن عُقبةَ، وكان سببُ عَزْلِ سعدٍ أنَّه اقْتَرَض مِن ابنِ مَسعودٍ مالًا مِن بيتِ المالِ، فلمَّا تَقاضاهُ به ابنُ مَسعودٍ ولم يَتَيَسَّرْ قَضاؤهُ تَقاوَلا، وجَرَتْ بينهما خُصومةٌ شديدةٌ، فغَضِبَ عليهما عُثمانُ فعَزَلَ سعدًا واسْتعمَل الوَليدَ بن عُقبةَ، وكان عاملًا لِعُمَرَ على عَرَبِ الجَزيرةِ، فلمَّا قَدِمَها أَقبلَ عليه أَهلُها فأَقامَ بها خمسَ سنين وليس على دارهِ بابٌ، وكان فيه رِفْقٌ بِرَعِيَّتِهِ.
Pemakzulan Saad bin Abi Waqqashradhiyallāhu ʿanhu dari Kufah dan Pengangkatan Walid bin ‘Uqbah
Tahun Hijriah: 26 H/Tahun Masehi: 646 M
Detail peristiwa:
Saad bin Abi Waqqash radhiyallāhu ʿanhu adalah Gubernur Kufah setelah Mughirah bin Syuʿbah diberhentikan dari jabatannya. Kemudian Utsman mencopot Saad dari Kufah dan mengangkat Walid bin ‘Uqbah sebagai gubernur. Alasan pencopotan Saad adalah karena ia meminjam sejumlah uang dari Ibnu Masʿud radhiyallāhu ʿanhu dari Baitul Māl.
Ketika Ibnu Masʿud menagih utang tersebut darinya, penagihannya berlangsung alot dan banyak alasan hingga terjadilah perselisihan hebat di antara mereka. Utsman murka kepada mereka lalu mencopot Saad dan mengangkat Walid bin ‘Uqbah, yang sebelumnya menjabat amir di masa Umar untuk wilayah Arab Jazirah. Ketika dia tiba di sana, para penduduk Kufah berbondong-bondong menyambutnya. Ia menetap di sana selama lima tahun, sementara rumahnya tak berpintu. Dia amat lemah lembut terhadap rakyatnya.
Sumber:
https://dorar.net/عَزْلُ سعدٍ رضِي الله عنه عن الكوفةِ وتَوْلِيَةُ الوَليدِ بن عُقبةَ
سُقوط طَرابُلُس الغرب في أيدي المسلمين بقِيادةِ عبدِ الله بن أبي السَّرْحِ .
العام الهجري : 27 العام الميلادي : 647
تفاصيل الحدث:
أَمَرَ عُثمانُ عبدَ الله بن سعدِ بن أبي السَّرْحِ أن يَغْزُوَ بِلادَ أفريقيا فإذا افتَتَحها الله عليه فله خُمُسُ الخُمُسِ مِن الغَنيمةِ نَفْلًا، فسار إليها في عشرةِ آلافٍ فافتَتَحها سَهْلَها وجَبَلَها، وقتَل جُرْجِيرَ مَلِكَ الرُّومِ وخَلْقًا كثيرًا مِن أهلِها، ثمَّ اجتمَع أهلُ أفريقيا على الإسلامِ، وحَسُنَتْ طاعتُهم. أخَذ عبدُ الله بن سعدِ خُمُسَ الخُمُسِ مِن الغَنيمةِ، ثمَّ بعَث بخُمُسٍ إلى عُثمانَ، وقَسَّمَ الباقي بين الجيشِ، فأصاب الفارِسُ ثلاثةَ آلافِ دِينارٍ، والرَّاجِلُ ألفَ دِينارٍ. ثمَّ ضرَب عبدُ الله بن أبي السَّرْحِ فُسْطاطًا في مَوضِع القَيْروانِ، ووَفَّدَ وَفْدًا مِن جُندِه لِعُثمانَ، فشَكَوْا عبدَ الله فيما أخَذ، فقال لهم: أنا نَفَّلْتُه, وقد أَمرتُ له بذلك، وذاك إليكم الآن، فإن رَضِيتُم فقد جاز، وإنَّ سَخِطْتُم فهو رَدٌّ. قالوا: فإنَّا نَسْخَطُه. قال: فهو رَدٌّ. وكتَب إلى عبدِ الله بِرَدِّ ذلك واسْتِصْلاحِهم، قالوا: فاعْزِلْهُ عَنَّا، فإنَّا لا نُريدُ أن يَتَأَمَّرَ علينا، وقد وقَع ما وقَع. فكتَب إليه أن اسْتَخْلِفْ على أفريقيا رجلًا ممَّن تَرضى ويَرْضَوْنَ، واقْسِمْ الخُمُسَ الذي كُنتَ نَفَّلْتُكَ في سَبيلِ الله، فإنَّهم قد سَخِطوا النَّفْلَ. ففعَل، ورجَع عبدُ الله بن سعدٍ إلى مِصْرَ وقد فتَح أفريقيا.
Jatuhnya Tripoli Barat di Tangan Kaum Muslimin di bawah Komando Abdullah bin Abi Sarḥ
Tahun Hijriah: 27 H/Tahun Masehi: 647 M
Detail peristiwa:
Utsman memerintahkan Abdullah bin Saad bin Abi Sarḥ untuk menyerbu Afrika. Jika Allah menaklukkanya dengan tangannya, maka dia berhak mendapat seperlima dari ganimah sebagai imbalan baginya. Lantas ia bergerak ke sana dengan sepuluh ribu prajurit lalu menaklukkan wilayah daratan dan pegunungannya. Dia membunuh Jurjir, penguasa Romawi dan banyak pengikutnya.
Kemudian penduduk Afrika bersatu dalam agama Islam dan ternyata ketaatan mereka sangat baik. Abdullah bin Saad lantas mengambil jatah seperlima dari ganimah, yang kemudian dikirim kepada Utsman. Sisanya dibagi-bagikan kepada para pasukan. Pasukan kavaleri mendapat sejumlah tiga ribu dinar dan prajurit infanteri mendapat seribu dinar.
Kemudian Abdullah bin Abi Sarḥ mendirikan kemah di Qairawan, lalu mengirim delegasi dari pasukannya kepada Utsman. Mereka mengadukan Abdullah kepada beliau tentang apa yang telah diambilnya (jatah seperlima). Maka ia berkata kepada mereka, “Itu imbalan dariku untuknya, demikian aku perintahkan kepadanya. Sekarang terserah kepada kalian, jika kalian rela, maka boleh baginya, jika tidak, maka dikembalikan.” Mereka berkata, ‘Kami tidak rela.’ Dia mengatakan, “Ya sudah, dikembalikan.”
Dia radhiyallāhu ʿanhu menulis surat kepada Abdullah untuk mengembalikannya dan mengupayakan rekonsiliasi dengan mereka. Mereka berkata, “Copot dia jadi pemimpin kami, karena kami tidak suka dia memimpin kami, karena telah terjadi begini dan begitu.” Lantas ia radhiyallāhu ʿanhu menulis surat kepadanya, “Tunjuklah seorang yang engkau dan orang-orang ridai untuk memimpin Afrika dan sedekahkan seperlima dari apa yang telah kuberikan kepadamu di jalan Allah, karena mereka tidak suka dengan imbalan itu.” Dia lantas melakukannya lalu Abdullah bin Saad kembali ke Mesir setelah menaklukkan Afrika.
Sumber:
https://dorar.net/سُقوط طَرابُلُس الغرب في أيدي المسلمين بقِيادةِ عبدِ الله بن أبي السَّرْحِ
غَزْوُ الأَنْدَلُس في عَهْدِ عُثمانَ بن عفَّانَ بقِيادةِ عبدِ الله بن نافع .
العام الهجري : 27 العام الميلادي : 647
تفاصيل الحدث:
لمَّا افْتُتِحَتْ أفريقيا أَمَرَ عُثمانُ عبدَ الله بن نافعٍ وعبدَ الله بن عبدِ القيسِ أن يَسِيرا إلى الأَندلُس، فغَزاها مِن قِبَلِ البَحرِ، وكتَب عُثمانُ إلى مَن انْتَدَبَ معهما: أمَّا بعدُ فإنَّ القُسطنطينيَّة إنَّما تُفْتَحُ مِن قِبَلِ الأَندلُس. فخَرجوا ومعهم البَرْبَرُ، ففتَح الله على المسلمين وزادَ في سُلطانِ المسلمين مِثل أفريقيا.
Invasi ke Andalusia pada Masa Pemerintahan Utsman bin Affan Radhiyallāhu ʿAnhu di bawah Komando Abdullah bin Nafiʿ.
Tahun Hijriah: 27 H/Tahun Masehi: 647 M
Detail peristiwa:
Ketika Afrika ditaklukkan, Utsman radhiyallāhu ʿanhu memerintahkan Abdullah bin Nafiʿ dan Abdullah bin Abdul Qais untuk bergerak menuju Andalusia. Mereka menyerbunya dari arah laut. Utsman menulis kepada orang yang ditugaskan bersama mereka, “Adapun selanjutnya, Konstantinopel hanya akan ditaklukkan dari arah Andalusia.” Lantas mereka menyerang bersama orang-orang Barbar hingga Allah menganugerahkan kemenangan kepada kaum Muslimin dan menambah kekuatan kaum Muslimin sebagaimana di Afrika.
Sumber:
https://dorar.net/غَزْوُ الأَنْدَلُس في عَهْدِ عُثمانَ بن عفَّانَ بقِيادةِ عبدِ الله بن نافع
المسلمون يركبون البحر ويفتحون قبرص بقِيادةِ عبدِ الله بن قيسٍ .
العام الهجري : 28 العام الميلادي : 648
تفاصيل الحدث:
كان مُعاويةُ بن أبي سُفيانَ قد أَلَحَّ على عُمَرَ بن الخطَّاب أنَّ يَغْزُوَ البحرَ ولكنَّه أَبَى ذلك، ثمَّ في زمنِ عُثمانَ طلَب ذلك فوافَق عُثمانُ بِشرطِ ألَّا يُجبِرَ أحدًا على ركُوبِ البحرِ؛ بل يُخَيِّرُهُم، مَن أراد الغَزْوَ معه فعَل وإلَّا فَلَا، ففعَل ذلك، واسْتَعْمَل على البحرِ عبدَ الله بن قيسٍ الجاسيَّ، ثمَّ غَزَا قبرصَ وصالَح أهلَها على سبعةِ آلافِ دِينارٍ كلَّ سَنةٍ، وقد ساعَد في ذلك الغَزْوِ أهلُ مِصْرَ بإمْرَةِ ابنِ أبي السَّرْحِ، وكان مُعاويةُ على النَّاسِ جميعًا، وكان بين الغُزاةِ عددٌ مِن الصَّحابةِ ومِن بينهم أُمُّ حَرامٍ زَوجةُ عُبادةَ بن الصَّامِتِ التي تُوفِّيَت في قبرص ودُفِنَتْ فيها، وكان النَّبيُّ صلَّى الله عليه وسلَّم قد بَشَّرَها بأنَّها تكون ممَّن يَغزو البحرَ كالمُلُوكِ على الأَسِرَّةِ.
Kaum Muslimin Menyeberangi Lautan dan Menaklukkan Siprus di bawah Komando Abdullah bin Qais.
Tahun Hijriah: 28 H/Tahun Masehi: 648 M
Detail peristiwa:
Ketika itu Muawiyah bin Abi Sufyan mendesak Umar bin Khattab untuk menyerbu wilayah laut, namun beliau masih enggan. Kemudian pada masa pemerintahan Utsman, beliau meminta hal itu lagi dan Utsman menyetujuinya dengan syarat tidak memaksa seorang pun untuk mengarungi lautan, melainkan memberi mereka pilihan, “Siapa yang ingin pergi berperang bersamanya, maka silakan, yang tidak mau maka tidak.” Lantas ia melakukannya. Dia menunjuk Abdullah bin Qais al-Jāsi untuk misi mengarungi lautan.
Kemudian dia menyerbu Siprus dan berdamai dengan penduduknya dengan syarat membayar tujuh ribu dinar setiap tahun. Penduduk Mesir di bawah kepemimpinan Ibnu Abi Sarḥ turut membantu dalam penyerbuan ini, sedangkan Muawiyah menjadi komandan tertinggi semua pasukan. Di antara para pasukan ada sejumlah sahabat Rasulullah shallallāhu ʿalaihi wa sallam, di antaranya Ummu Haram, istri Ubadah bin ash-Shamit, yang meninggal di Siprus dan dimakamkan di sana. Nabi shallallāhu ʿalaihi wa sallam sebelumnya telah memberinya kabar gembira bahwa dia akan menjadi salah seorang di antara pasukan yang melakukan ekspedisi lautan, laksana para raja di atas ranjang-ranjang mereka.
Sumber:
https://dorar.net/المسلمون يركبون البحر ويفتحون قبرص بقِيادةِ عبدِ الله بن قيسٍ